Wisata alam Gunung Tangkuban Parahu

Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu
Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu

Wisata alam Gunung Tangkuban Parahu - Gunung Tangkuban Parahu
berada di 2.084 meter di atas permukaan laut atau sekitar 6.873 kaki. Lokasi tepatnya di Jln. Raya Tangkuban Perahu, Sukajaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

Gunung yang menjadi pembatas Bandung dengan Kabupaten Subang ini terbentuk dari aktifitas Gunung Sunda Purba yang meletus dengan daya ledak yang sangat hebat. Peristiwa ini terjadi sekitar 50.000 tahun lalu.

Begitu hebatnya letusan yang dihasilkan oleh gunung Sunda Purba tersebut hingga meninggalkan lubang menganga dengan diameter 5-10 km. Lubang bekas letusan tersebut bernama kaldera sunda.

Di dalam kaldera sunda inilah terbentuk gunung baru yaitu Tangkuban Parahu yang hingga saat ini masih aktif. Catatan letusan dalam 2 abad terakhir yaitu pada tahun 1829, 1846, 1862, 1887, 1896, 1910, 1929, dan terakhir kali meletus pada tahun 2013.

Cerita terbentuknya gunung Tangkuban Parahu menurut legenda yang berlaku di masyarakat adalah gunung ini terbentuk akibat Sangkuriang yang murka karena gagal dalam mengabulkan permintaan Dayang Sumbi. Yaitu pembuatan danau dan perahu besar, kemudian ditendanglah perahu yang telah dibuatnya dan jatuh tertelengkup (dalam bahasa Sunda nangkub) di lokasi sekarang yang menjadi asal mula nama Gunung Tangkuban Parahu.

Objek wisata gunung Tangkuban Parahu dikenal secara luas baik lokal maupun Internasiol karena bentuknya yang unik dan menarik. Apabila dilihat dari jauh bentuknya seperti perahu terbalik dan oleh sebab itulah diberi nama gunung Tangkuban Parahu.

Keunikan alam ciptaan Tuhan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Di kawasan wisata gunung Tangkuban Parahu ini pengunjung dapat melihat kawah secara dekat dan dapat membawa kendaraan hingga ke bibir kawah.

Karena akses transportasi menuju lokasi wisata sangat mudah, tidak heran jika objek wisata yang terkenal dengan legenda Sagkuriang dan Dayang sumbi ini tidak pernah sepi oleh pengunjung.

Di sekitar kawasan wisata ini tersedia berbagai macam oleh-oleh khas Bandung yang dijajakan oleh para pedagang dari mulai souvenir sampai kuliner semuanya tersedia. 

Terdapat tiga kawah yang dihasilkan dari beberapa kali letusan gunung tersebut yaitu kawah Ratu, kawah Upas, dan kawah Domas. Dari ketiga kawah tersebut, kawah Ratu merupakan tujuan favorit wisatawan karena lokasinya tidak jauh dari jalan utama.

Kawah Ratu merupakan kawah terbesar yang ada di gunung Tangkuban Parahu. Sementara kedua kawah lainnya berukuran lebih kecil dari kawah Ratu dan untuk menjangkaunya pun harus berjalan kaki dengan medan jalan yang cukup terjal.

Keindahan alam di sekitar kawah menjadi faktor penunjang untuk menarik minat wisatawan. Kawasan hutan lindung di sekitar Gunung Tangkuban Parahu masih sangat terawat dan mampu menghasilkan udara yang sejuk dan menyegarkan.

Suhu udara di gunung ini adalah 17 derajat Celcius saat siang hari. Saat malam hari akan lebih dingin lagi karena suhunya bisa mencapai 2 derajat Celcius. Bagi wisatawan yang akan berkunjung disarankan menggunakan jaket tebal.

Selain itu, bagi penderita asma disarankan membawa masker karena di sekitar kawah tercium bau belerang yang sangat menyengat.

Ada jenis pohon yang menjadi ciri khas Kawah Ratu yaitu pohon Manarasa. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri daun berwarna merah dan pohonnya meskipun sudah mati dan lapuk, bagian atasnya masih tetap hidup dan berdaun.

Pohon ini sepintas mirip tanaman bonsai dengan bentuk batang yang unik. Konon katanya daun Manarasa dapat digunakan sebagai obat diare karena rasanya mirip dengan daun jambu batu.

Obyek wisata ini buka untuk umum dalam setiap harinya dari Senin sampai Minggu, mulai pukul 08.00 WIB -17.00 WIB.

Bagi yang membutuhkan informasi lebih lanjut, pihak pengelola menyediakan Pemandu wisata (Tour guide) yang siap menjelas seluruh peristiwa yang telah terjadi di gunung Tangkuban Parahu sekaligus dengan cerita rakyat yang selama ini masih melegenda.

Rute menuju Tangkuban Parahu

Bagi kalian yang menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat, rute yang bisa ditempuh dari pusat kota Bandung atau pun keluar dari pintu tol Pasteur menuju ke Jln. Dr. Djunjunan – Pasirkaliki – Sukajadi – Setiabudhi – Lembang – Gunung Tangkuban Parahu.

Untuk yang keluar pintu tol Padalarang bisa langsung menuju arah Cimahi – dari Cimahi belok kiri ke arah Jln. Kolonel Masturi – sampai pertigaan Jln. Raya Lembang, belok kiri – Gunung Tangkuban Parahu.

Sedangkan jika kalian menggunakan kendaraan umum, rute yang bisa dipilih adalah sebagai berikut:

Dari terminal Leuwi Panjang (Bandung) – naik bus jurusan Bandung - Indramayu – turun di pertigaan gerbang Gunung Tangkuban Parahu. Dari Stasiun Hall (Bandung) – naik angkot jurusan Stasiun Hall - Lembang – turun di perempatan (Lembang – Maribaya – Tangkuban Parahu) – naik angkot jurusan Lembang - Cikole – turun di Gunung Tangkuban Parahu.

Baca juga Susur goa Buniayu bersama EIGER dan BAT

Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar