Lebak Cisubang Legokherang Foto by : Cahyanto |
Dimana pada saat itu desa
tersebut masih sangat sulit untuk dijangkau dengan kendaraan karena medan
jalan yang masih berbatu dan susah untuk dilalui, sehingga pada saat ada
pejabat yang hendak datang ke Desa Legokherang tidak bisa menggunakan
kendaraan. Ada pun alat transportasi yang digunakan untuk menjemput para
pejabat adalah dengan menggunakan kuda dan tandu.
Selain medan jalan yang berat,
ada beberapa sungai yang tidak memiliki jembatan
penghubung, sehingga siapa pun yang melintas harus turun ke sungai tersebut.
Ada beberapa sungai yang harus dilalui saat masuk ke Desa Legokherang,
di antaranya sungai Cikembangan, sungai Cihujung, sungai Cisubang, sungai
Cigumeneng dan sungai Cipeusar.
Sungai yang dianggap memiliki
mitos tersebut berukuran kecil dan tidak membutuhkan jembatan penghubung untuk
bisa dilalui. Ada pun mitos yang ditakuti oleh para
pejabat tersebut adalah apabila melintasi sungai Cisubang maka akan mengalami
nasib buruk, misalnya dicopot atau diturunkan dari jabatannya.
Karena sungai Cisubang berhulu di Situ Kabuyutan, maka pejabat yang akan bertamu ke Desa Legokherang akan menghindari sungai tersebut dengan cara menggunakan jalan setapak di sebelah timur situ atau telaga tersebut.
Ada pun kelas Pejabat yang takut dengan adanya mitos tersebut adalah pemimpin tingkat Kabupaten, dari mulai Bupati hingga bawahannya semua percaya akan kutukan tersebut. Sampai saat ini mitos lebak Cisubang masih ada, meskipun hanya sedikit orang yang tahu, tapi setiap orang yang menjadi pemimpin di tingkat Kabupaten Kuningan biasanya akan tahu hal tersebut.
Selain pejabat yang akan mengalami nasib sial saat melintasi sungai tersebut, penjahat pun saat melarikan diri dan melintasi sungai yang berada di dekat kampung Ketug tersebut akan tersesat dan tidak akan bisa pergi jauh, sehingga mudah untuk ditangkap. Maka dengan adanya mitos tersebut Desa terpencil ini aman dan tentram karena terhindar dari gangguan kejahatan.
Terlepas benar atau tidaknya mitos yang ada di sungai Cisubang, itu hanya cerita warisan dari Sesepuh terdahulu yang menjadi orang pertama tinggal di Desa Legokherang. Perilaku yang benar tidak akan tertukar dengan yang jahat, siapa yang menanam maka dia yang akan menuai hasilnya, takdir hanya Tuhan yang tahu, semoga tidak ada Pemimpin yang menghianati rakyatnya !
Baca juga artikel tentang Maribaya Natural Hot Spring Resort Waterfall
Karena sungai Cisubang berhulu di Situ Kabuyutan, maka pejabat yang akan bertamu ke Desa Legokherang akan menghindari sungai tersebut dengan cara menggunakan jalan setapak di sebelah timur situ atau telaga tersebut.
Ada pun kelas Pejabat yang takut dengan adanya mitos tersebut adalah pemimpin tingkat Kabupaten, dari mulai Bupati hingga bawahannya semua percaya akan kutukan tersebut. Sampai saat ini mitos lebak Cisubang masih ada, meskipun hanya sedikit orang yang tahu, tapi setiap orang yang menjadi pemimpin di tingkat Kabupaten Kuningan biasanya akan tahu hal tersebut.
Selain pejabat yang akan mengalami nasib sial saat melintasi sungai tersebut, penjahat pun saat melarikan diri dan melintasi sungai yang berada di dekat kampung Ketug tersebut akan tersesat dan tidak akan bisa pergi jauh, sehingga mudah untuk ditangkap. Maka dengan adanya mitos tersebut Desa terpencil ini aman dan tentram karena terhindar dari gangguan kejahatan.
Terlepas benar atau tidaknya mitos yang ada di sungai Cisubang, itu hanya cerita warisan dari Sesepuh terdahulu yang menjadi orang pertama tinggal di Desa Legokherang. Perilaku yang benar tidak akan tertukar dengan yang jahat, siapa yang menanam maka dia yang akan menuai hasilnya, takdir hanya Tuhan yang tahu, semoga tidak ada Pemimpin yang menghianati rakyatnya !
Baca juga artikel tentang Maribaya Natural Hot Spring Resort Waterfall
Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar