Orchid Forest Cikole. |
Lembang merupakan surganya para wisatawan, dimana selama ini para pelancong yang datang ke Bandung sebagian besar memiliki tujuan untuk berwisata di kawasan yang terkenal dengan cuacanya yang dingin. Salah satu destinasi wisata yang saat ini sedang booming dan banyak pengunjungnya adalah Orchid Forest Cikole yang berlokasi di jalan Tangkuban Parahu km. 8, Cikole, Lembang, Jawa Barat.
Orchid Forest Cikole merupakan sebuah hutan pinus yang disulap menjadi tempat wisata alam yang sangat indah dengan mengusung tema edu tourism, adventure dan rekreasi. Sesuai dengan namanya “Orchid” yang artinya anggrek, di dalam obyek wisata ini banyak terdapat spesies anggrek yang tumbuh dan menempel di pohon pinus dan sebagian ada di Orchid house.
Ada sekitar 20 ribu sepsies anggrek di Orchid Forest, jadi pengunjung bisa belajar dan mengenal tentang tumbuhan ini. Selain itu juga ada 150 spesies anggek langka, sehingga tempat rekreasi ini bisa disebut juga sebagai museum anggrek Indonesia.
Enterance gate Orchid Forest Cikole |
Toilet instagramable di Orchid Forest Cikole. |
Loch kok foto-foto di depan toilet ? tapi ini beda loch, toiletnya tidak seperti pada umumnya, siapa pun yang pertama kali berkunjung ke Orchid Forest pasti akan mengira itu bukan toilet, bentuknya lucu dan bersih, di depannya pakai pagar serta bunga-bunga cantik layaknya tempat selfie yang bikin hasil fotonya terlihat keren.
Nah buat sahabat wisata yang doyan ngopi, di Orchid Forest tersedia coffe shop bernama Aspasia. Café ini menyediakan berbagai jenis kopi khas Sumatera yang diracik secara apik, sehingga menciptakan rasa yang berbeda dengan kopi pada umumnya. Selain Coffe shop ada juga pujasera yang menyajikan berbagai menu makanan dan minuman, dari mulai gorengan hingga sop iga.
Jadi buat kalian yang mau berwisata ke Orchid Forest Cikole tidak perlu repot bawa bekal makanan, karena semuanya sudah tersedia di sini. Tiket masuknya juga tergolong murah, per orang cukup membayar Rp. 30.000,- saja sudah bisa menjelajah kebun pinus yang luas dan intagramable (harga tiket masuk bisa berubah kapan saja sesuai kebijakan pengelola).
Selain dijadikan sebagai tempat budidaya tanaman anggrek, perkebunan pinus seluas 12 hektare ini telah disulap menjadi tempat wisata alam yang yang memiliki fasilitas lengkap, dari mulai outbond, camping ground, flying fox, spot foto, Coffe shop dan lain-lain.
Salah satu wahana yang sangat disukai oleh pengunjung Orchid Forest adalah Wood Bridge alias jembatan gantung yang membentang diantara pohon pinus. Berjalan diatas jembatan gantung yang membentang sejauh 150 meter, pastinya akan memacu adrenalin, terutama bagi yang tidak terbiasa dengan ketinggian.
Ketika menginjakan kaki dan berjalan di atas lempengan kayu yang ditata rapih di atas tali baja yang membentang, disitulah mulai terasa sensasi berjalan diatas awan. Langah demi langkah diiringi dengan jembatan yang berayun, membuat lutut sedikit gemetar. Tapi tidak perlu takut, karena bagian pinggir jembatan gantung disediakan kawat baja untuk berpegangan dan jaring tambang untuk pengaman.
Tidak hanya untuk memacu adrenalin, jembatan gantung Orchid Forest ini sangat cocok untuk diajdikan background foto, dijamin hasil gambarnya sangat instagramable. Pemandangan dari atas terlihat sangat indah, hamparan perkebunan pinus yang hijau begitu memanjakan mata, di bawah jembatan terdapat taman bunga dan beberapa spot cantik. Pemandangan di sekitar jembatan gantung akan sangat indah ketika menjelang malam, karena wahana yang bikin keringatan ini dihias dengan lampu warna warni.
Nah usai naik jembatan gantung pastinya lelah dan keringatan, untuk kembali ke tempat semula harus jalan kaki melalui jalan setapak yang didesain meliuk seperti ular. Hemmm pasti lelah banget, tapi buat yang tidak mau jalan kaki ada jalan pintas ko, yups bisa pakai Plying fox, tinggal gelantungan lalu nyampe di wahana berikutnya. Kalau memiliki tenaga dan mental ekstra bisa dicoba semua wahana yang ada di Orchid Forest.
Rasanya kurang lengkap kalau hanya menikmati suasana Orchid Forest di siang hari saja, karena tidak bisa menyaksikan indahnya permainan cahaya lampu warna-warni yang menghiasi area wisata, terutama di sekitaran tempat outbond. Pemandangan malam yang menyejukan mata terasa begitu romantis, cocok banget buat yang datang berpasangan.
Untuk Kalian yang ingin menikmati indahnya malam di Orchid Forest bisa menginap di tempat camping yang lokasinya berada paling bawah. Rencananya akan dibangun glamor camping/glamping, tapi untuk sementara sudah tersedia tenda dengan kapasitas 4 orang yang di dalamnya sudah dilengkapi dengan kasur, bantal dan sleeping bag. Buat mimin ini bisa dikategorikan semi glamping, karena fasilitasnya masih belum lengkap, belum ada colokan listrik, belum dipasang lampu, dan tidak disediakan perlengkapan untuk mandi.
Malam terasa sangat indah, sunyi dan jauh dari keramaian, namun sesekali terdengar suara kendaraan yang melintas. Untuk mengusir rasa dingin sudah disediakan tungku api yang terbuat dari drum bekas beserta kayu bakarnya. Tungku api yang terbuat dari drum yang diberi tiang penyangga sangat lah aman dan tidak merusak rumput yang ada di sekitar pembakaran, ini sebuah ide cemerlang yang tidak meruasak alam, karena biasanya api unggun menyisakan bekas pembakaran di tanah dan bahkan membuat rumput mati karena terbakar.
Tidur pun nyenyak karena kasurnya empuk dan sleeping bagnya hangat, tendanya pun rapih tidak tembus angin dan kabut. Toilet juga lokasinya tidak jauh dari lokasi camping, namun yang sangat merepotkan adalah musholanya yang jauh, karena lokasinya berada di atas dekat dengan pintu masuk, lumayan melelahkan karena jalannya menanjak, meskipun disediakan shuttle car, tapi tidak bisa digunakan setiap waktu, apa lagi kalau ingin shalat malam atau shalat shubuh, mobilnya sudah masuk garasi.
Foto bersama setelah soft launching Orchid Forest Cikole |
Orchid Forest Cikole merupakan obyek wisata yang sudah memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai destinasi digital karena sudah memiliki fasilitas yang sangat lengkap dan mampu memenuhi kebutuhan wisatawan zaman Now yang memadukan konsep Edu tourism, Eco tourism, dan Sport tourism.
Edu tourism, Orchid Forest Lembang menawarkan wisata edukasi bagi para pengunjungnya, yaitu jalan-janlan di hutan pinus sambil belajar memahami tanaman anggrek serta mengenal berbagai tumbuhan herbal. Eco tourism, konsep kampung seni yang dijadikan sebagai wadah bagi pekerja seni, seperti seni tari, seni batik, dan seni pahat. Sport tourism, secara natural destinasi wisata ini dilalui jalur downhill dan terdapat fasilitas tracking.
Kini obyek wisata yang memiliki ribuan spesies anggrek ini sudah masuk Co-Branding Wonderful Indonesia, dan telah melaksanakan soft launching serta penandatanganan kerja sama dengan Mandiri dan Telkom group yang diresmikan secara langsung oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya, pada Jumat (24/08/2018) di Terrace paphio, Orchid Forest Cikole, Lembang.
Menpar Arief Yahya mengatakan, yang dicari oleh generasi milenial adalah esteem need, alias memiliki keinginan untuk diakui, atau secara kasarnya ingin narsis dan diakui di sosial media. Nah untuk memenuhi kebutuhan generasi millennial tersebut maka dibentuklah Destinasi Digital, yaitu obyek wisata yang indah di kamera dan indah dilihat secara kasat mata. Berikutnya adalah destinasi Nomadic tourism, yaitu tempat wisata yang dibangun tanpa merusak alam, tapi kita dapat menikmati keidahan alam.
Dalam kesempatan yang sama, CEO Orchid Forest Cikole, Maulana Akbar (Barry) menegaskan, Ceremonial destinasi digital yang baru saja diresmikan ini akan dilaksanakan 15 september 2018, dimana orcid memiliki konsep baru yang namanya forestra, yaitu orkes yang digelar di hutan. Dengan forestra ini semua genre music dibikin menjadi orchestra dari mulai dangdut, rock, jaz dan yang lainnya.
Alamat Orchid Forest Cikole :
Jln. Tangkuban Parahu km. 8, Cikole,
Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Harga tiket masuk : Rp. 30.000,-
Harga tiket Camping : Rp. 900.000,-
Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar