Di antara komunitas lainnya, komunitas Aleut cukup menarik perhatian dan bikin penasaran karena namanya unik dan belum terbayang apa arti dari nama tersebut? Komunitas Aleut merupakan komunitas apresiasi wisata dan sejarah di kota Bandung. Selidik punya selidik, ternyata kata aleut diambil dari bahasa Sunda yang memiliki arti sekelompok orang yang berjalan beriringan seperti segerombol orang yang sedang melintasi jalan setapak.
Komunitas Aleut sering melakukan kegiatan jalan beriringan (ngaleut) keliling kota, menyusuri situs penting sambil belajar bersama mengenali sejarah yang ada di Kota Bandung. Anggota komunitas ini mayoritas orang-orang yang suka jalan-jalan dan menambah wawasan sejarah. Nggak cuman jalan-jalan ke suatu tempat, mereka juga mencari tahu sejarahnya secara detil.
Sejarah berdirinya Komunitas Aleut berangkat dari ide mahasiswa angkatan 2005 Jurusan Sejarah Universitas Padjajaran (Unpad) yang akan menjalani ospek. Saat itu, panitia ospek ingin membuat konsep yang berbeda dan tidak lagi bernuansa kekerasan.
Para mahasiswa pun mengusulkan untuk mengadakan ospek dengan mengunjungi situs-situs bersejarah di Kota Bandung dengan melibatkan Ridwan Hutagalung dan beberapa mahasiswa lainnya untuk membentuk komunitas.
Rupanya usulan tersebut mendapat persetujuan dari para mahasiswa baru lainnya. Dan dari situlah muncul gagasan mendirikan komunitas yang kemudian pada tahun 2006 resmi bernama Komunitas Aleut. Bentuk acaranya masih sama, jalan-jalan keliling kota untuk mengetahui lebih jauh tentang situs-situs sejarah.
Komunitas Aleut mempunyai agenda rutin yaitu ngaleut setiap hari Minggu. Mereka belajar sejarah, budaya, dan menilik cerita-cerita unik dari tempat yang dikunjungi. Dari beberapa tempat yang dikunjungi, mereka banyak menemukan data menarik dari warga sekitar yang justru nggak ada dalam buku sejarah.
Sebelum ngaleut, biasanya mereka akan melakukan diskusi terlebih dahulu pada hari Kamis untuk menentukan lokasi yang akan dikunjungi. Pemilihan lokasi biasanya ditentukan sesuai dengan momen atau tanggal penting yang terjadi pada waktu itu.
Saat ngaleut, para peserta akan mendapat satu pemandu yang sudah memahami sejarah dan asal muasal tempat tersebut. Selain mengunjungi tempat bersejarah, komunitas ini juga mengunjungi wisata kuliner dan tempat-tempat yang memiliki suatu cerita.
Selain ngaleut, komunitas ini juga memiliki agenda rutin lainnya seperti kelas literasi setiap hari Sabtu. Kelas ini biasa diisi dengan diskusi buku yang sesuai dengan pembahasan kesepakatan bersama.
Selain mengadakan kelas literasi, ada juga seminar atau workshop menulis bagi anggotanya. Anggota Aleut dipersilakan untuk memperdalam kemampuan menulis dengan bimbingan beberapa anggota Aleut lain yang menjadi mentor.
Kemudian tulisan-tulisan tentang sejarah dari anggota komunitas ini diunggah ke website Komunitas Aleut. Bahkan, beberapa anggota Komunitas ini ada yang sudah memiliki karya sendiri yaitu menulis buku.
Ada juga seminar public speaking yang mereka adakan karena nggak jarang ada permintaan untuk menjadi pemandu wisata. Kemampuan public speaking merupakan bekal penting yang harus anggota miliki.
Kemudian, Komunitas Aleut juga memiliki kegiatan momotoran, yaitu kegiatan touring dengan sepeda motor ke tempat-tempat bersejarah di Bandung. Nggak hanya di kota, mereka juga melakukan perjalanan sampai ke desa dan hutan-hutan terpencil yang tidak terjamah.
Kini, nama komunitas yang memiliki jargon ”Ngaleut: tjara asjik mengenal Bandoeng” ini semakin besar. Anggotanya pun cukup banyak, yaitu lebih dari 5.000 orang dan yang terdaftar aktif mencapai 700 orang.
Komunitas Aleut sangat terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung dan belajar bersama tentang sejarah. Kalian hanya perlu membayar biaya keanggotaan sebesar Rp15.000 per satu tahun.
Buat kalian yang mau gabung dengan komunitas ini bisa datang langsung ke sekretariat Komunitas Aleut di Jl. Srielok No.9, Ancol, Kec. Regol, Kota Bandung, Jawa Barat (alamat bisa berubah atau pindah kapan saja sesuai kebijkan pihak Aleut).
Baca juga Hobi Fotografi Unik Ala Komunitas Bandung Figure Leutik (Figleu)
Terima kasih atas kunjungannya, silakan tinggalkan jejak di kolom komentar